3 Investasi Yang Memperkuat Kehidupan Pernikahan
Sumber: Canva

Marriage / 28 January 2024

Kalangan Sendiri

3 Investasi Yang Memperkuat Kehidupan Pernikahan

Puji Astuti Official Writer
1834

Dalam menjalin hubungan, terutama dalam konteks pernikahan, terdapat prinsip-prinsip yang berharga dimana suami isteri harus berinvestasi untuk menjaga hubungan itu tetap hidup dan bertumbuh. Sebab hubungan yang sehat dan berkelanjutan membutuhkan lebih dari sekadar cinta romantis; ia membutuhkan kejujuran, kepercayaan, dan kesediaan untuk saling berkomunikasi dengan tulus. 

Investasi Pertama : Kejujuran Antara Suami dan Isteri 

Salah satu aspek penting dalam menjalin hubungan yang sehat adalah kemampuan untuk saling berkomunikasi dengan jujur. Seperti yang diungkapkan dalam Alkitab, "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. " (Matius 5:37). Kejujuran dalam hubungan membangun dasar yang kuat untuk kepercayaan dan pengertian yang lebih dalam antara pasangan. 

Pentingnya kejujuran ini tercermin dalam pengalaman sehari-hari. Ketika kita berada dalam hubungan, kita membutuhkan pasangan yang tidak hanya setuju dengan kita, tetapi juga berani menyatakan pendapatnya sendiri. Dalam pernikahan Anda menginginkan seseorang dapat berjuang bersama, karena Anda dan juga pasangan Anda memiliki masalah yang sulit untuk diselesaikan seorang diri, dan jika orang yang paling dekat dengan Anda tidak bersedia menyatakan pendapatnya, maka kekuatan yang Anda miliki setengah dari yang seharusnya Anda miliki, bahkan mungkin lebih sedikit dari itu.  

Dalam Amsal 4:9-12 menyatakan, “Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” 

Namun jika dalam pernikahan, komunikasi dan kerjasama antara suami dan isteri tidak bisa terjalin dengan baik, maka efek yang dinyatakan dalam ayat di atas tida dapat tercapai. Karena pada dasarnya, sekalipun hidup bersama masih berjalan sendiri-sendiri. 

BACA JUGA:

Dear Suami, Lakukan 7 Hal Sederhana Ini pada Istrimu Agar Ia Merasa Disayangi

Haruskah Kita Lebih Mencintai Pasangan Daripada Anak? Begini Kata Firman Tuhan...

Investasi Kedua : Komunikasi  Yang Baik 

Untuk itu selain kejujuran, hubungan juga memerlukan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Ini termasuk kesediaan untuk mendengarkan satu sama lain, saling memahami, dan terbuka terhadap pandangan dan perasaan masing-masing. Komunikasi yang baik memungkinkan pasangan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dengan damai dan membangun pemahaman yang lebih dalam satu sama lain. 

Berikut adalah beberapa tanda bahwa komunikasi antara pasangan suami istri mungkin buruk: 

  • Merasakan suasana sensitif:  Ada perasaan tidak nyaman setiap kali bertemu dan berkomunikasi. 
  • Mudah muncul emosi: Suami dan istri mudah marah dan emosi. 
  • Mudah tersulut konflik. 
  • Sering salah paham. 
  • Tidak ada yang mau mengalah. 
  • Selalu merasa dirinya benar. 
  • Atau sebaliknya menganggap dirinya yang selalu mengalah. 
  • Lebih percaya orang lain. 

Kehidupan seks Anda berkurang. Selain itu, bentuk hubungan fisik lainnya seperti berpelukan, berciuman menjadi langka. 

Investasi Ke Tiga: Waktu dan Komitmen 

Selain itu, hubungan yang sehat juga memerlukan komitmen untuk terus berkembang dan beradaptasi. Kehidupan Anda melewati berbagai tahapan, dan daya tarik Anda akan berkurang seiring waktu. Namun, Anda perlu terus bertumbuh bersama untuk menjaga hubungan tetap hidup.  

Hal ini menekankan pentingnya untuk terus berinvestasi dalam hubungan, baik melalui waktu, perhatian, maupun komunikasi yang tulus. Hubungan yang sehat membutuhkan waktu dan upaya. Ini tidak hanya berlaku untuk tahap awal hubungan, tetapi juga selama pernikahan dan masa-masa sulit.  

Luangkanlah waktu sekitar 15 menit setiap malam hanya untuk mengobrol santai dan bercengkrama dengan pasangan. Ini penting agar hubungan kita tetap harmonis dan memuaskan. Jika kita tidak meluangkan waktu untuk satu sama lain, risiko merasa kecewa atau pahit terhadap hubungan kita akan meningkat. 

Menjalin hubungan yang sehat bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan komitmen untuk kejujuran, komunikasi yang efektif, dan investasi yang berkelanjutan, kita dapat membangun hubungan yang kokoh dan bermakna.  

Pernikahan yang kuat dibangun di atas fondasi yang benar yaitu kasih dan saling menghormati seperti yang diajarkan Alkitab. Hal itu akan bertahan dan berkembang seiring waktu, menjadi sumber kebahagiaan dan keberkatan bagi pasangan dan juga keluarga besar. 

Jika saat ini Anda dan pasangan sedang mengalami salah satu dari permasalahan di atas, atau mungkin Anda memiliki pertanyaan seputar pernikahan, mari hubungi kami di Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DISINI. Kami dengan senang hati membantu Anda.

Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami